Equity World Surabaya : Indonesia Temukan Cacat Desain Dari Boeing 737 MAX
- ptequityworldsby
- Sep 23, 2019
- 2 min read

Equity World Surabaya - Penyelidik Indonesia telah menemukan bahwa penyimpangan desain dan pengawasan memainkan peran penting dalam kecelakaan pesawat Boeing Co (BA.N) 737 MAX Oktober 2018 yang menewaskan semua 189 orang di atas kapal, Wall Street Journal mengatakan pada hari Minggu.
Rancangan kesimpulan, yang diharapkan menjadi temuan resmi resmi pemerintah yang cacat dalam desain dan persetujuan peraturan AS, juga mengidentifikasi serangkaian kesalahan pilot dan kesalahan perawatan sebagai faktor penyebab kecelakaan Lion Air, kata WSJ di sini.
Boeing 737 MAX telah dihukum sejak Maret setelah dua kecelakaan fatal dalam lima bulan.
Seorang juru bicara Boeing tidak mengomentari laporan surat kabar itu tetapi mengatakan pembuat pesawat terus menawarkan dukungan kepada otoritas investigasi ketika mereka menyelesaikan laporan mereka.
Soerjanto Tjahjono, kepala komite keselamatan transportasi Indonesia, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak bisa berkomentar sebelum rilis laporan akhir, yang diharapkan pada awal November.
Dia mengatakan beberapa pemangku kepentingan, tetapi tidak semua, telah memberikan umpan balik pada draft laporan akhir yang belum dirilis secara publik.
Draf tersebut diedarkan ke berbagai pihak termasuk Boeing, Lion Air dan Administrasi Penerbangan Federal A.S. pada 24 Agustus.
“Ada pemangku kepentingan yang telah mengirimkan jawaban mereka kepada kami dan kami sedang mengevaluasi mereka,” kata Tjahjono.
Penyelidik kecelakaan udara AS siap untuk mengumumkan beberapa rekomendasi keselamatan terpisah, dari memperkuat keterampilan terbang manual pilot hingga meningkatkan pemeriksaan FAA untuk desain pesawat baru, tambah WSJ.
Sekitar akhir bulan, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS diharapkan untuk menyerukan peningkatan pelatihan kokpit dan pengambilan keputusan awak dan fokus pada kemungkinan perubahan sertifikasi pesawat terbang baru, kata surat kabar itu.
NTSB menolak untuk mengomentari laporan WSJ tetapi mengatakan berencana untuk merilis rekomendasi pada program sertifikasi FAA sekitar bulan September.
FAA menyambut pemeriksaan dari para ahli keselamatan dan menantikan temuan mereka, katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami terus bekerja dengan regulator keselamatan penerbangan internasional lainnya dan akan mempertimbangkan semua rekomendasi dengan cermat," tambahnya. "FAA akan memasukkan setiap perubahan yang akan meningkatkan kegiatan sertifikasi kami."
news edited by Equity World Surabaya
Comments