top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon

Equity World Surabaya : Minyak berjangka Naik Tipis, Masih Berada Di Jalur Kerugian

  • ptequityworldsby
  • Oct 4, 2019
  • 2 min read

Equity World Surabaya - Minyak berjangka naik tipis pada hari Jumat tetapi berada di jalur untuk kerugian mingguan besar di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global yang lebih lambat akan mengurangi permintaan bahan bakar, sementara Arab Saudi mengatakan telah sepenuhnya memulihkan hasil minyak setelah serangan baru-baru ini.

Minyak mentah berjangka Brent, LCOc1 naik 8 sen, atau 0,1%, menjadi $ 57,79 per barel pada 0138 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 berjangka naik 12 sen, atau 0,2% menjadi $ 52,57 per barel.

Untuk minggu ini, Brent berjangka turun 6,7%, menandai kerugian mingguan terbesar sejak Desember, sementara WTI turun 6%, penurunan terbesar sejak Juli.

Data sektor jasa dan pertumbuhan pekerjaan AS yang lemah pada hari Kamis menambah kekhawatiran tentang permintaan minyak global dan memperburuk kekhawatiran bahwa perang perdagangan AS-Tiongkok yang berlarut-larut dapat mendorong ekonomi global ke dalam resesi.

"Kekhawatiran tentang permintaan minyak global meningkat, dan pembicaraan perdagangan AS-Cina minggu depan, faktor X yang signifikan, akan sangat penting, mengingat penurunan tajam dalam harga minyak selama minggu lalu," kata Stephen Innes, ahli strategi pasar Asia Pasifik di AxiTrader.

Menteri energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman juga mengatakan pada hari Kamis eksportir minyak mentah utama dunia telah sepenuhnya memulihkan produksi minyak setelah serangan terhadap fasilitas-fasilitasnya bulan lalu yang merobohkan lebih dari 5% pasokan minyak global.

"Suasana tidak terbantu oleh berita bahwa Arab Saudi telah berhasil pemulihan cepat dari serangan baru-baru ini," kata ANZ Bank dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

Namun, data terbaru yang menunjukkan perlambatan dalam output serpih AS dan aktivitas pengeboran dapat memberikan dukungan.

"Penurunan terus dalam kegiatan pengeboran telah melihat pertumbuhan bulanan di shale oil output AS turun, dari 150 ribu barel per hari (kbpd) menjadi hanya 50 kbpd," kata ANZ.

"Ini sepertinya akan bertahan hingga 2020."

news edited by Equity World Surabaya

 
 
 

Comments


RECENT POST
  • Grey Google+ Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey Facebook Icon

© 2017 Equityworld Futures. All Rights Reserved. Eworld-f.com

bottom of page